Sabtu, 07 Januari 2012

PESONA SEMBALUN

sembalun..pesona sembalun 
Sembalun terletak di Lombok bagian utara tepatnya di lereng Gunung Rinjani. Suhu yang dingin menjadi ciri khas daerah ini, di kelilingi bukit-bukit menambah pesona alam Sembalun. Daerah Sembalun menyimpan banyak potensi


Taman Nasional Gunung Rinjani pulau Lombok merupakan gunung berapi yang terkenal untuk pendakian dengan ketinggian 3726 m di atas permukaan laut dan merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, gunung ini menarik ribuan pendaki setiap tahunya. Kawah besar di dekat bagian atas berisi sebuah danau yang indah, Danau Segara Anak (anak danau laut) dan gunung berapi kerucut lebih kecil adalah Gunung Baru Jari yang telah terbentuk beberapa ratus tahun yang lalu.
Ada dua Sembalun, Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung yang berjarak 2 km. Kedua desa tersebut identik dengan desa adat dan gunung rinjani yang menyimpan sejarah dan profil suku sasak. Kalau dari ketinggian kita melihat sepertinya kedua desa ini berada dalam sebuah danau yang sudah mongering dan berubah menjadi lahan yang subur pada ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut. Nampak di kelilingi oleh 4 gunung yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.775 m diatas permukaan laut, gunung Selat Dara, sebelah Anak Dara, dan Gunung telaga..
Sembalun sebagai kawasan wisata sudah cukup terkenal didalam dan diluar negeri, karena dari desa ini para pendaki berangkat ke puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak yang memakan waktu 8 jam, disamping menikmati pemandangan alam pegunungan , di desa Sembalun Lawang terdapat desa beleq yaitu bangunan artifak perumahan tradisional masyarakat Sembalun, makam majapahit atau petilasan Gajah Mada, benda-benda purbakala dan tari Tandang Mendet yang merupakan suatu tarian sakral menurut masyarakat setempat .
Untuk menuju obyek ini bisa menempuh jalur Mataram – Masbagik – Pelabuhan Lombok – Sambelia – Sembalun dengan jarak +/- 139 km. Sembalun yang berjarak +/- 12 km. Sedangkan akomodasi sudah tersedia dengan standar Hotel Melati seperti Wisma Cemara Siu dan P e s a n g g e r a h a n Sembalun Bumbung.
Luas Desa sembalun Lawang secara keseluruhan adalah 12.852 km persegi. Dengan luas daerah yang seperti ini pemanfaatannya juga bermacam-macam, contohnya adalah untuk Sawah dengan luas 524 ha yang digunakan untuk bertani oleh penduduk desa, kebun 978 ha, pemukiman 74,59 ha, kuburan 5 ha, dan selebihnya masih berupa hutan yang tidak digunakan oleh penduduk.
Secara keseluruhan, penduduk desa Sembalun Lawang merupakan penganut agama islam. Tetapi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, penduduk masih menggunakan kebiasaan yang dipakai sejak dulu, contohnya adalah tidak boleh ngapel kerumah tetangga atau siapapun diatas jam 11.00 malam, dan untuk hukumannya juga masih merupakan hukuman kekeluargaan.

Hukumannya dapat berupa peringatan secara lisan bila pertama kali berbuat, apabila melakukan kesalahan lagi dihukum dengan sanksi gotong royong, dan bila masih berbuat lagi dihukum dengan cara direndam dikolam. Sebenarnya apabila melakukan kesalahan yang berat orang yang membuat kesalahan tersebut dapat diusir dari desa, akan tetapi menurut kepala desa hukuman tersebut masih dalam tahap perencanaan, dan sampai sekarang belum ada yang mendapat hukuman seperti itu.
Kebiasaan lain penduduk adalah menganggap sapi sebagai hewan yang istimewa, mereka menganggap sapi adalah bank hidup bagi mereka, karena dengan memiliki sapi, rezeki mereka akan lancar. Selain itu mereka juga memiliki kebiasaan menandai sapi milik masing-masing dengan membuat sayatan di kuping sapi mereka. Adapun jumlah sapi didesa Sembalun Lawang secara keseluruhan berjumlah 2800 ekor.
Sebagai daerah yang berhawa sejuk, dan panorama alam yang indah dibawah kaki gunung Rinjani, maka daerah ini sangat potensial untuk dijadikan daerah wisata. Hal tersebut juga didukung oleh sikap masyarakatnya yang ramah terhadap wisatawan yang datang. Didesa Sembalun Lawang kita bisa melihat rumah adat, dan kesenian tradisional yang disebut Gendang Belek.

1 komentar: